RESUSITASI
JANTUNG PARU
Sebab Henti nafas
1. sumbatan
jalan nafas
-
benda asing
-
aspirasi
-
lidah jatuh ke belakang
-
pipa endotrakeal terlipat
-
kanul trakeal tersumbat
-
kelainan akut glottis dan sekitarnya
2.
depresi pernafasan
a. sentral
-
obat
-
intoksikasi
-
pCO2 tinggi
-
pO2 rendah
-
setelah henti jantung
-
tumor otak
-
tenggelam
b. perifer
- obat pelumpuh otot
- miastenia gravis
- poliomielitis
Sebab Henti Jantung
1. Cardiovaskular (peny jantung
iskemik, IMA, emboli paru, fibrosis system konduksi)
2. Kekurangan oksigen akut (henti
nafas, benda asing, sumbatan karena sekresi)
3. Kelebihan dosis obat
(digitalis, adrenalin)
4. gangguan asam-basa / elektrolit
(K meningkat atau menurun, Mg meningkat, Ca meningkat, asidosis)
5. Kecelakaan (syok listrik,
tenggelam)
6. refleks vagal
7. anestesi dan pembedahan
8. terapi dan tindakan diagnostic
medis
9. syok
Henti jantung dapat disertai
fenomena listrik
1.
fibrilasi ventricular
2.
takikardi ventrikel
3.
asistol ventrikel
CARDIAC ARREST
Tanda:
1.
kesadaran hilang (dalam 15 detik setelah henti jantung)
2.
tidak teraba denyut nadi/ arteri besar (femoralis &
carotis pada dewasa, brachialis pada bayi)
3.
henti nafas/megap-megap
4.
terlihat seperti mati
5.
warna kulit pucat – kelabu
6.
pupil dilatasi (setelah 45 detik)
Sindroma
Adam Stokes
Keadaan yang disebabkan oleh blok AV
jantung derajat tinggi secara episodik ditandai oleh bradikardi atau asistol
yagn mengakibatkan serangan tidak sadar diri yang mendadak dengan/tanpa
disertai kejang
Tindakan à sirkulasi buatan à
pijat jantung luar
Indikasi RJP :
Henti nafas dan atau henti sirkulasi.
Kontra indikasi :
•
Henti jantung telah berlangsung lama (lebih dari 15
menit
(seperti
pada kasus tenggelam ).
•
Pada penyakit terminal yang tak bisa diobati seperti
pada kasus keganasan/ kanker stadium akhir.
•
Diragukan keefektifannya pada trauma berat dada,
kelainan patologis jantung seperti infark miokard luas, tamponade jantung,
trauma toraks internal, emboli udara/ paru masif, pneumotoraks bilateral/tension.
Langkah-Langkah
AIRWAY
1. Menilai jalan nafas
Look:
o
Gerak
dada & perut
o
Tanda
distres nafas
o
Warna
mukosa, kulit
o
Kesadaran
Listen à Gerak udara nafas dengan telinga
Feel à Gerak udara nafas dengan pipi
Penyebab
sumbatan jalan nafas
Paling
sering : dasar lidah, palatum mole, darah, benda asing, spasme laring.
Penyebab
lain : spasme bronkus, sembab mukosa, sekret, aspirasi.
Tanda
sumbatan / obstruksi
–
mendengkur
: pangkal lidah (snoring)
–
suara
berkumur : cairan (gargling)
–
stridor
: kejang / edema pita suara (crowing)
Tanda lebih lanjut
–
gelisah
(karena hipoksia)
–
gerak
otot nafas tambahan
–
(tracheal
tug, retraksi sela iga)
–
gerak
dada & perut paradoksal
–
sianosis
(tanda lambat)
Macam
Sumbatan
Total.
ü Segera koreksi à 5 – 10 menit terjadi asfiksi à henti nafas à henti jantung.
Parsial.
ü Harus tetap dikoreksi.
ü Kerusakan otak, sembab otak, sembab
paru, henti nafas, henti jantung sekunder.
2. Bersihkan
jalan nafas
·
Bila
curiga ada sumbatan, mulut harus dibuka paksa.
·
Gerak
jari menyilang
·
Gerak
jari dibelakang gigi
·
Gerak
angkat mandibula lidah
1. Jaga tulang leher (baring datar,
wajah ke depan, leher posisi netral)
2. Membebaskan jalan nafas
- Head
tilt (hati-hati pasien trauma)
- Chin
lift (hati-hati pasien trauma)
- jaw-thrust
3. Bersihkan cairan à suction
4. pasang
oro/ naso-pharyngeal tube
5. pertimbangkan
intubasi
BREATHING
o berikan
2 nafas yang berhasil dada terangkat @ 500-600 ml (maksimal 1000 ml)
o beri
sela ekshalasi
o beri
oksigen 100% lebih dini
CIRCULATION
o Lakukan
raba nadi carotis
Dua atau satu penolong (tidak dibedakan
lagi)
o 30
pijat - 2 nafas
Jika trachea sudah intubasi
o tak
usah sinkronisasi
o pijat
100x/ menit + nafas 12 / menit
DEFIBRILLATION
o DC
shock sedini mungkin (sebelum 5-10 menit)
o 360
Joules
Jika
defibrillation diberikan sebelum 5 menit,
>
50% kemungkinan jantung berdenyut kembali
RJP
berhasilà
•
Lanjutkan oksigenasi, kalau perlu nafas buatan
•
Hipotensi diatasi dengan inotropik dan obat vaso-aktif
(adrenalin, dopamin, dobutamin, ephedrin)
•
Tetap di infus untuk jalan obat cepat
•
Terapi aritmia
•
Koreksi elektrolit, cairan dsb
•
Awasi di ICU
•
awas: cardiac arrest sering terulang lagi
ECG
dalam cardiac arrest ada 3 pola
(pada semuanya, nadi carotis tidak
ada)
•
VF / VT pulseless = ada gelombang khas
–
shockable, harus segera DC-shock
–
(ada VT yang nadi carotis (+) ® tak perlu DC-shock)
•
Asystole = tak ada gelombang (ECG flat)
–
UN-shockable
•
PEA = EMD = ada gelombang mirip ECG normal
–
UN-shockable
Bila
Cardiac Arrest membandel, kemungkinan:
1.
Hipoksia
2.
Hipovolemia
3.
Hiperkalemia
4.
Hipotermia
5.
Tamponade jantung
6.
Tension pneumothorax
7.
Thromboemboli paru
8.
Toxic overdose
9.
Beta-blocker, Ca-blocker
10. Digitalis,
Tricyclic AD
11. Massive
MI
12. Asidosis
0 komentar:
Posting Komentar