pulmoner
l Indikasi medis: untuk gangguan
non-pulmoner
l Indikasi:
-
hipoksia
- stadium
akut penyakit jantung-paru
- selama/sesudah
operasi
- pasien
tdk sadar
- anemia
berat (alat angkut <)
-
perdarahan & hipovolemi
-
asidosis
l Pemberian
O2:
- O2
tunggal
- O2 + gas lain
(udara)à
sbg suplemen gas inspirasi atau sumber oksigenasi
l Tekanan
O2 60 mmHg u/ koreksi hipoksemia arteri à hanya sedikit yg dpt
diterima
l Tekanan
O2 kurang à untuk pasien hipoksemia kronis & retensi CO2
l Tekanan
O2 lebih à untuk:
- hipotensi
- keracunan
sianida
- Hb
- Curah
jantung
- Intoksikasi
CO
l Alat2
yg digunakan:
-
manometer
-
tangki/tabung isi O2
-
flowmeter
-
humidifier
- selang
l Alat
u/ pemberian O2:
- masker
O2 (sungkup muka)
- kateter
nasal = nares anterior
- double
nasal prongs
- kateter
nasofaring
- O2 tent
- inkubator
- inkubator
Metode pemberian
l Kontrol
lebih pd konsentrasi O2 inspirasi pd pasien dgn peny. pernafasan
l Nasal
cannul: flow rate: 4-6 l/menit
u/ periode lama à
kurang baik à
mengeringkan mukosa hidung à krusta
l Masker:
- Open mask: 6
l/menit (50-60% u/ cegah rebreathing)
-
Nonrebreathing mask
- masker tertutup, reservoir
- O2: 100% pd os tanpa ET
- Partial
rebreathing mask:
- O2: 80%
l Oksigen
hiperbarik:
Kamar/chamber tekanan tinggi O2 (> 760 mmHg)
O2: 100%
è
u/: - emboli gas, gas gangrene, keracunan CO
l O2
dgn masker:
konsentrasi O2: 60-90%
flow
rate: 6-8 l/menit
-
flow rate harus tinggi
-
bila <6 l/menit à CO2 tertumpuk à Keracunan CO2
l Indikasi
pemberian O2 lewat masker:
- Infark
miokard
- Edema
paru
-
Pneumonia masif
- Emboli
paru
-
Keracunan CO
- Syok
l Pemberian
O2 lewat hidung à
double nasal prongs
Konsentrasi O2: 35-50%
Flow
rate: 6-8 l/menit
Aman,
mudah
l Pemberian
O2 dgn kateter
Konsentrasi: 35-50%
Flow
rate: 4-7 l/menit
BAHAYA TERAPI OKSIGEN
respirasi
- Keracunan
nonrespirasi
- Hipoventilasi:
os dgn PPOK
(penyakit paru obstruktif kronis à hipoksemia – retensi CO2
bl diberi tekanan O2 arteri lebih dari
normal à
rangsangan nafas à
hipoventilasi
- Atelektasis.
- Toksisitas paru
Konsentrasi O2 jangka lama à merusak paru
Konsentrasi O2 lebih (50-60%) jangka lama à bahaya toksik
metabolit2 O2 sangat reaktif (radikal
bebas)
- superoksida
- ion hidroksil yg diaktivasi
bereaksi dgn: DNA sel, protein
sulfahidril, lipid
dicegah
dgn: antioksidan
- Fibroplasia retrolental
- Bahaya fisik à
membantu kebakaran
0 komentar:
Posting Komentar